“ Berjalan Melintasi Sungai”.
Alkisah, seorang pria pergi ke kota untuk mendengar ceramah agama. Di tengah perjalanan terdapat sebuah sungai, ia menaiki perahu sewaan. Seringkali ia terlambat datang ke Majlis ceramah agama karenanya.
Pada suatu hari, si penceramah berbicara tentang berbagai keutamaan ;
بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Bismillahirrohmaanirrohiim”,
Para hadirin sekalian, ketahuilah bahwa ayat ini merupakan nama Allah yang Agung (Al-Ismullah al’zhom) nama yang agung ini memiliki berbagai keutamaan dan khasiat yang cukup banyak, bahkan, jika ada seorang membaca ;
بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Bismillahirrohmaanirrohiim”,
Ia bisa berjalan di atas air sungai agar bisa menyeberanginya.
Esok pagi harinya, tatkala ia sampai di tepi sungai, ia tidak menemukan perahu sewaan yang akan menyebrangkannya. Lalu ia membaca
بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Bismillahirrohmaanirrohiim”,
Dan bisa berjalan di atas air.
Upayanya membuahkan hasil. Ia bisa selamat sampai di seberang sungai.
Beberapa hari berlalu, terlintas dalam benaknya mengundang di penceramah ke rumah sebagai ungkapan rasa terima kasih.
Mereka berjalan bersama sampai di tepi sungai, disana tak ditemukan juga perahu sewaan.
Ia meminta si penceramah membaca
بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Bismillahirrohmaanirrohiim”,
Dan berjalan di atas air.
Pria berhati suci dan tulus segera membaca;
بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Bismillahirrohmaanirrohiim”,
Dan berjalan sampai di seberang.
Ia memanggil si penceramah agar segera berjalan di atas air.
Aku tidak mampu berjalan di atas air.” kata si penceramah setengah berteriak.
“Amalkan apa yang kau ajarkan kepadaku. “Aku tidak memiliki keimanan pada
بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Bismillahirrohmaanirrohiim”,
kata si penceramah dengan lesu.
Keimanan dan ketulusan hati merupakan sarana yang mengantarkan manusia pada tujuan akhir.
Mencapai tujuan tidak cukup hanya menggunakan ilmu dan pengetahuan, tetapi juga dibutuhkan kemantapan iman dan ketulusan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar